Total Tayangan Halaman

Selamat Datang Bagi Semua

Blog ini berisi konten-konten yang menarik dari berbagai sumber, yang mungkin bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian..

Sabtu, 11 Agustus 2012

Ditemukan Fosil Manusia Purba Baru Jutaan Tahun Lalu

Jum'at, 10 Agustus 2012 06:17 wib
detail berita
(Foto: Redorbit)
NAIROBI - Peneliti menemukan fosil homo erectus baru yang diperkirakan telah ada sejak dua juta tahun lalu. Laporan yang diterbitkan peneliti melalui jurnal Nature pekan ini mengungkap adanya spesies Homo lain yang pernah hidup berdampingan dengan nenek moyang manusia.

Dilansir Redorbit, Jumat (10/8/2012), peneliti telah mencatatkan secara lengkap fosil manusia dan primata. Mereka juga memulai untuk melihat kompleksitas terkait evolusi manusia. Menurut laporan jurnal Nature, temuan ini meliputi rangka wajah, rahang bawah lengkap yang tidak biasa dan bagian dari rangka bawah berikutnya.

Ketiga bagian dari rangka tersebut telah ditemukan antara 2007 dan 2009 di dekat Lake Turkana di Kenya. Peneliti percaya fosil baru ini berhubungan dengan tengkorak parsial yang ditemukan 40 tahun lalu oleh Koobi Fora Research Project (KFRP), yang dipimpin oleh Meave dan Louise Leakey dan didanai oleh National Geographic.

Kabarnya, tengkorak itu memicu perdebatan tentang berapa banyak spesies Homo awal yang hidup bersama Homo erectus selama masa Pleistocene (sekira 2 juta tahun lalu). Fosil tengkorak ini dikatakan unik, yakni tidak mencakup gigi atau rahang bawah. Keunikan tersebut bahkan menjadi perdebatan yang berlangsung diantara komunitas ilmiah.

"Selama 40 tahun terakhir, kami telah melihat hamparan luas sedimen di sekitar Lake Turkana untuk fosil yang memiliki fitur unik dari wajah 1470 (sebutan peneliti untuk tulang unik tersebut). Fosil itu juga menunjukkan kepada peneliti, seperti apa gigi dan rahang bawah," tutur Meave Leakey dari KFRP sekaligus penjelajah National Geographic Explorer-in-Residence.

Menurutnya, apabila tiga fosil yang ditemukan itu digabungkan, maka akan memberi gambaran yang lebih jelas dari apa yang tampak seperti 1470. Namun belum diketahui apakah fosil itu merupakan spesies Homo yang pernah hidup berdampingan dengan Homo erectus.

"Fosil-fosil baru akan sangat membantu dalam mengungkap bagaimana cabang evolusi manusia pertama kali muncul dan berkembang pada dua juta tahun lalu," imbuhnya.

Kawah Meteor Berdiameter 25 Km Ditemukan di Arktik

Sabtu, 11 Agustus 2012 05:31 wib
detail berita
Kawah Prince Albert (foto: Live Science)
OTTAWA - Para peneliti di Arktik wilayah barat, Kanada telah menemukan bukti adanya kawah yang terbentuk ketika sebuah meteorit besar menabrak Bumi jutaan tahun yang lalu.

Diwartakan Live Science, Sabtu (11/8/2012), kawah tersebut memiliki ukuran garis tengah sekira 15 mil (25 kilometer). Kawah ini dinamai kawah Pangeran Albert, sesuai dengan semenanjung tempat ditemukannya.

Para peneliti tidak tahu persis kapan kawah tersebut terbentuk, tapi menurut pernyataan dari University of Saskatchewan, bukti menunjukkan kawah itu berusia antara 130 juta dan 350 juta tahun.

Sebuah tim ahli geologi menemukan kawah meteorit yang baru diidentifikasi ini ketika melakukan survei wilayah untuk potensi sumber daya energi dan mineral. Mereka awalnya tertarik dengan strata tajam miring yang terlihat di ngarai sungai dan fitur lain di tundra barat laut Victoria Island.

"Kecuali mengenali tanda-tanda, Anda tidak akan tahu apa yang Anda lihat. Anda mungkin melihat sekelompok batu patah dan bertanya-tanya bagaimana mereka sampai di sana, tetapi kami menemukan pecahan kerucut," jelas peneliti Brian Pratt.

Pecahan kerucut adalah fitur permukaan dengan pola bergelombang khas yang diketahui terjadi hanya karena tekanan luar biasa oleh meteorit atau ledakan nuklir bawah tanah. Terlebih lagi, Pratt mengatakan peta itu menunjukkan bahwa fitur tersebut memiliki bentuk melingkar. Bentuk ini merupakan karakteristik dari kawah.

"Dampak kawah seperti ini memberi kita petunjuk tentang bagaimana kerak bumi didaur ulang dan kecepatan erosi, serta dapat memiliki pengaruh dalam kepunahan hewan di masa lalu," kata Pratt.